Berak*n 7-Eleven

By | 23:15 Leave a Comment

Sampe hari ini gw belum pernah ke tempat yang namanya 7-eleven [Ndeso], katanya kaya toko minimarket yang ada tempat nongkrongnya. Pernah ngelewatin doang tapi lupa di daerah mana, di daerah deket rumah emang gak ada sih.

Klo emang 7-Eleven itu Cuma supermarket yang ada tempat nongkrongnya sama sedikit variasi jajanan yang berbeda kenapa banyak temen-temen yang ngomongin? Lewat status jejaring sosial maupun secara langsung.

Kok 7-Eleven langsung jadi word of mouth ya? Baca dari Wikipedia, ada artikel seperti ini :

7-Eleven adalah jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat yang sejak tahun 2005 kepemilikannya dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang. Pada tahun 2004, lebih dari 26.000 gerai 7-Eleven tersebar di 18 negara; antara pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang.

Didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas (kini masuk wilayah Dallas), nama "7-Eleven" mulai digunakan pada tahun 1946. Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama "7-Eleven" (7-Sebelas).

Tahun 1991, Southland Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang.

Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar.

7-Eleven di Indonesia

Di Indonesia, 7-Eleven dikelola oleh PT Modern Putraindonesia, anak perusahaan PT. Modern Internasional , yang merupakan distributor Fujifilm di Indonesia. Saat ini, 7-Eleven baru membuka cabang-cabangnya di Jakarta, dan untuk kota-kota lainnya seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya akan segera menyusul. Pemerintah Indonesia terus mengawasi toko kelontong ini agar tidak berubah menjadi minimarket, karena menurut undang-undang, kepemilikan waralaba minimarket harus dari pihak local.

Fasilitas yang disediakan 7-Eleven memang memenuhi kebutuhan rakyat miskin jaringan internet di Indonesia, dengan budget pas-pasan atau modal gak malu, asal nyangkut di tempat duduk yang disedia’in di sekitaran toko tersebut mungkin sudah bisa mendapatkan sinyal wifi gratis.

Makin bingung gw, beberapa waktu yang lalu ada instruksi untuk melakukan “Nasionalisme Customer”, dan didukung pula sama salah satu mentri di republik tercinta ini untuk mencintai produk dalam negri yang 100 % Indonesia.

Jadi nganu rasanya, seperti lg dituangin kopi dengan senyuman yang paling manis, dari seseorang yang termanis tapi gak punya gelas [?], kyanya Endonesia tuh ompong banget gitu keliatannya, sampe-sampe secara halus dijajah di negri sendiri, dan para penguasanya memberikan izin kepada para penjajah untuk menjajah negrinya.

Sedih gw liat temen pengen buka usaha tapi gak bisa ikut bantu, padahal gw yakin dia itu udah mencurahkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk menciptakan sesuatu. Dengan sukarela meluangkan waktunya untuk memikirkan sesuatu yang positif yang dapat berguna nantinya untuk orang banyak.

Yang Bikin kesel tuh, Anak-anak muda serasa gak punya pegangan di negri ini untuk dimudahkan jalannya dalam berkarya. Sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan pemerintah untuk program-program wirausaha mudanya, hanya bersifat penyenang saja, politis banget. Gak ada sosialisasi teknis di lapangan.

Aduwh., bapak-bapak ibu-ibu yang bertengger di atas sana, tolong kasih program yang benar-benar riil untuk anak muda, jangan Cuma ngomong, tapi pemudanya ketika mengajukan di pentak pentokkan kesana sini, kalaupun diberi sesuatu pasti sudah diselipi kepentingan orang-orang dalam terlebih dahulu.

Saya yakin dengan sepenuh hati dan seyakin-yakinnya pemuda Indonesia memiliki Ide-ide yang luar biasa, dan ide tersebut hanya membutuhkan perhatian dari orang-orang tua yang ada di rumah dan di dalam pemerintahan Negara. Tolong bukakan jalan kami!, atau setidaknya, jangan persulit kami.



Walah, ngawur kemana-mana nih tulisan dari judul….ckckckck….
Newer Post Older Post Home

0 comments: