Pergeseran-Pergeseran Pelanggan #26

By | 09:33 Leave a Comment
gaebler.com
Dahulu kala pada tahun satu, ketika televisi belum ditemukan, konsep pemasaran yang dikenal, adalah konsep selling, menjadikan pelanggan itu sebagai sebuah target utama. Sehingga yang dipikirkan hanyalah bagaimana caranya agar produk bisa terjual kepada pelanggan.

Setelah Televisi ditemukan, perubahan marketing(pemasaran) sangat menojol pada konsep komunikasi pemasaran. Produsen dapat menentukan pasar sasaran melalui iklan di media televisi, yang notabene dapat menyentuh banyak pasar sekaligus.

Perubahan komunikasi pemasaran ini, terlihat dengan bagaimana yang ahli mecuci otak calon-calon pelanggannya dengan tayangan-tayangan iklan di media televisi. Strategi penentuan pasar sasaran dengan cara membuat iklan yang tayang pada televisi dapat dimengerti hanya untuk pasar sasaran mereka saja.

Namun, semenjak kehadiran internet di Bumi ini, semuanya segera berubah dengan cepat. Konsumen yang tadinya dapat dicuci otak dengan iklan, kini mulai berubah cerdas, mereka juga tidak dapat dengan mudah didekati oleh cara individu, karena mereka lebih percaya kepada teman dan informasi lain yang ada di internet.

Kegiatan yang dilakukan Marketing sebelumnya adalah membuat produk atau suatu solusi yang bisa menjawab kebutuhan dan kemauan itu. Ketika sudah jadi individual person, maka need and want sudah tidak cukup lagi. Tapi lewat interaksi CRM, pemasar mencoba mengerti expectation and perception customer. Apa harapan pelanggan dan apa persepsi dia terhadap pemasar sangat lah penting untuk memuaskan pelanggan. Karena itulah, di era itu konsep customer satisfaction jadi sangat populer. Tujuannya adalah memuaskan customer satu persatu.

Sekarang, ketika customer sudah jadi social person, dia sudah tidak hanya berinteraksi dengan pemasar saja. Tapi, dengan mudah mereka saling berinteraksi. Variabel yang mempengaruhi ekspektasi dan persepsi pun jadi multiarah. Dengan demikian, pemasar harus makin mendalami pengertiannya pada customer. Itulah yang disebut anxiety and desire. Kecemasan dan hasrat yang seringkali tidak terucapkan walaupun ditanya. Bisa karena sensitif atau mungkin memang tidak disadari oleh customer-nya sendiri.
Newer Post Older Post Home

0 comments: