Masalah Remaja

By | 09:29 Leave a Comment

Cara menghadapi arogansi brutal remaja
thephoenix.com

Banyak orang tua ataupu guru merasa sulit pada saat ini bila menghadapi remaja, terutama remaja yang memiliki sikap lebih agresif dan emosional. Kebanyakan dari mereka menganggap remaja ini memiliki sifat pemberontak
.
Jika anda merasa sudah sudah cukup berumur pada saat ini, mari kita sama-sama berkaca dengan diri kita sendiri, bagaima hingga kita bisa menjadi diri kita seperti sekarang ini!.

Terbentuknya diri kita hingga menjadi seperti sekarang ini, mungkin memiliki sifat lebih sabar, mungkin selalu berfikir lebih panjang sebelum memilih dan melakukan sesuatu, sangat berbeda dibandingkan dengan kita yang dulu yang lebih emosional, agresif, suka mengambek, dan lain sebagainya.

Semua perubahan itu terjadi tidak instan begitu saja, karena ada istilah yang sering kita dengar dengan "Menjadi Dewasa Dengan Masalah" Ya setiap orang memiliki masalah, karena memang hidup ini merupakan perpindahan dari suatu masalah ke masalah lain.

Perubahan diri kita pada saat ini adalah karena masalah-masalah yang pernah kita hadapai, apalagi jika masalah yang kita hadapi terkadang harus benar-benar kita hadapi sendiri, tanpa bantuan orang lain sama sekali.

Dari masalah tersebut membuat kita harus berfikir, bahkan terkadang harus berfikir dengan kerasnya sehingga kita menemukan diri kita berada dalamposisi stres. Dalam masalah juga terkadang kita diharuskan untuk memilih dan mengambil keputusan.

Keputusan penting yang harus diputuskan dengan cepat namun perlu pemikiran yang matang, sehingga sadar maupun tidak sadar kita ditempa dalam universitas kehidupan tersebut menjadi diri kita yang sekarang ini.
Mari kita kembali ketopik, banyaknya orang tua dan guru atau profesi lain yang mencari jalan keluar bagaimana cara menghadapi remaja yang arogan. Dapat dilakukan dengan berbagai macam pendekatan, antara lain:

Berbicara langsung dengan remaja tersebut, pembicaraan dari hati-ke-hati pembicaraan seorang sahabat, bukan pembicaraan seorang tua yang sedang menghakimi si muda, kita harus mencari cara bagamana agar pikiran ia mau terbuka, agar apa yang ingin kita sampaikan kepadanya benar-benar masuk. Caranya bisa dengan menyesuaikan diri dengannya terlebih dahulu dengan menanyakan kegiatan yang ia sukai dan bagaimana perkembangannya.

Bercerita, Ceritakan kisah-kisah positif masa lalu dari orang lain yang dapat menjadi contoh bagi remaja tersebut, karena remaja memang masa pencarian jati diri, sehingga semakin banyak contoh positif yang diterima maka semakin terbangun jati diri yang positif. Yang harus di ingat adalah jangan sampai anda berlebihan membanggakan masa lalu anda sendiri kepada remaja tersebut, kalau bisa sedikit saja singgung mengenai diri anda, kecuali jika memang mereka menanyakannya.

Sesekali boleh di keraskan, seperti perintah rasulallah untuk memukul anak apabila tidak mau sholat, sama halnya dengan menghadapi remaja, asal tidak berlebihan itu lebih baik, karena terkadang remaja memang harus dipaksa. Ibaratnya adalah, seperti seorang anak yang sedang sakit dan sakitnya tersebut harus di operasi namun operasinya tersebut sangat sakit rasanya, pilihannya apabila tidak dioperasi maka anak tidak akan merasakan sakitnya operasi namun penyakitnya tidak hilang, atau memilih untuk dioperasi sakit sementara namun hilang semua penyakitnya.

Jadi, Untuk menghadapi apa yang mungkin kebanyakan orang bilang kenakalan remaja, kita dapat mencoba menyelesaikannya dengan tiga pendekatan tersebut, kalau memang pendekatan yang pertama dan yang kedua memang tidak berhasil maka alternatifnya memang remaja tersebut harus segera di operasi, sebelum penyakitnya menjalar kemana-mana hingga sudah bersatu dengan darah dan dagingnya.

Newer Post Older Post Home

0 comments: