Aspirin Obat Yang Selalu Mendapat Iklan Gratis

By | 09:05 Leave a Comment

Pada tahun 1986, beberapa riset menunjukan kegunaan lain dari obat Aspirin. Asipirin dianggap memiliki khasiat untuk mengurangi serangan jantung sebanyak 51 persen, mengurangi serangan jantung kedua kalinya sebesar 21 persen dan angka kematian sebesar 15 persen. Riset ini membuat para dokter merekomendasikan banyak orang untuk mengonsumsi aspirin satu aspirin per hari untuk mencegah serangan jantung. Tidak lama kemudian sebuah jurnal ilmiah “New England Journal of Medicine” mempublikasikan hasil riset resmi pada tahun 1988. Studi ini membuktikan bahwa secar medis Aspirin memang dapat mengurangi resiko serangan jantung.

Terobosan ini mengundang perhatian dari banyak pihak, majalah Newsweek membahas aspirin pada edisi tanggal 8 Februari 1988 dengan cover majalah berjudul “What Should You Know about Heart Attacks: The Aspirin Breakthrough,” dan bahkan membuat artikel yang berjudu; “A User’s Guide to Taking Aspirin.” Hanya dalam tempo beberapa jam setelah hasil jurnal “New Englang Journal of Medicine” dipublikasikan, aspirin menjadi hits di media televisi di beberapa negara internasional. Bufferin, Anacin, dan Bayer selaku produsen dari jenis obat ini membanjiri majalah dan televisi dengan iklan mengenai produk.Bayer bahkan membuat kalender yang didalamnya berisi kotak kosong sebagai pengingat konsumen agar mengonsumsi aspirin satu setiap harinya. Penjualan produk pun membumbung tinggi. Hanya dalam tempo sebulan peningkatan penjualan antara 25 sampai dengan 30 persen karena maraknya publikasi.

Enam bulan kemudian, aspirin juga dimuat di majalah Business Week dengan gambar produk di cover majalah dengan headline tebal “Miracle Drug”. Tidak lama kemudian hasil riset terdahulu kembali dikuatkan oleh jurnak kedokteran Lancet. Jurnal ini memaparkan hasil riset pada 17.000 pasien dan efeknya dapat mengurangi kematian sebanyak 21 persen ketika diberikan kurang dari 24 jam. Bila dicampur dengan sejenis enzim, campuran ini diklaim dapat mengurangi angka kematian sebesar 50 persen.

Perusahaan-perusahaan produsen pun memanfaatkan hal ini dengan membuat program PR yang mengaitkan merek perusahaan dengan kesehatan. Pada saat itu Bayer berusaha mencoba tingkat kesehatan jantung masyarakat dengan memberikan pelatihan. Bristol Myers bahkan mendistribusikan resep masakan sehat seiring dengan program pemasaran perusahaan.

Aspirin terus mendapat efek positif, pada bulan April 1990 majalah Time memuat artikel yang berjudul “A New Role for the Wonder Drug”. Dan lagi-lagi “New England Journal of Medicine” mempublikasikan hasil riset terbarunya bahwa aspirin juga memiliki khasiat lainnya yaitu mengurangi resiko stroke bila aspirin dikonsumsi secara regular.

Di sini, kita mendapat pembelajaran bahwa perusahaan harus dapat mencium dan memanfaatkan momentum ketika media massa memuat hal yang positif mengenai produk. Secara sadar atau tak sadar media massa seringkali melakukan “promosi” secara gratis melalui artikel yang mereka muat. Media massa juga telah sekian lama terbukti cukup efektif untuk membentuk opini publik. Namun perlu diwaspadai ketika media memberitakan isu negatif, perusahaan perlu merespon dengan cepat untuk meminimalisasi dampak lebih lanjut.

Artikel ini diadaptasi dari buku The Marketeer’s Guide to Public Relations karangan Thomas L. Harris
Newer Post Older Post Home

0 comments: