Nginteli Intel inside

By | 06:01 Leave a Comment

Selama beberapa dekade, Intel mendominasi pasar mikroprosesor komputer. Perusahaan memiliki kinerja yang sangat baik tercermin dari peningkatan penjualan dan laba. Dalam kurun waktu 12 tahun, mulai dari Intel Mikroprosesor 8088, tingkatan penjualan raksasa mikroprosesor meningkat 20 kali lipat hingga mencapai lebih dari 20 juta dollar.

Kesuksesan Intel ini merupakan hasil dari perencanaan strategis yang kuat dengan menerapkan konsep pemasaran yaitu memberikan nilai (value) yang terbaik dan kepuasan (satisfaction) konsumen melalui kepemimpinan produk (product leadership). Sejumlah perusahaan memberikan nilai (value) yang prima melalui kenyamanan dan harga.

Intel selalu berusaha untuk memuaskan dan memanjakan pelanggan. Untuk beberapa pasar, konsumen menyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan khusus ceruk pasar. Intel secara konsisten membuat produk yang mutakhir dan mengkomunikasikan keunggulan ini langsung pada end user. Hasil yang didapat adalah loyalitas dan preferensi karyawan yang tinggi, dari software dan hardware perusahaan.

Dalam beberapa kasus inovasi Intel dinilai terlalu cepat melampaui kebutuhan dan kemampuan pasar. Contohnya pada awal tahun 90-an, Intel membuat produk Intel Pentium terbaru namun infrastruktur komputer saat itu belum dapat mengimbanginya. Akhirnya Intel memutuskan untuk membuat sendiri infrastruktur yang baru (sistem bus) yang dinamakan PCI. Sistem ini kemudian dibagikan kepada para pembuat komputer dan menjadi bus standar untuk PC dan membuka jalan bagi chip intel yang lebih cepat.

Saat itu pertumbuhan Intel tergantung pada penginkatan permintaan mikroprosessor, pertumbuhan aplikasi, dan penjualan PC. Pada awal tahun 2000-an, Intel menjalankan strategi pemasaran yang lebih maju lagi. Intel mencoba tidak tergantung pada produsen aplikasi, perusahaan mencoba untuk mengembangkan berbagai aplikasi sendiri.

Praktek pemasaran Intel yang mungkin kita ingat adalah pada pertengahan 1991. Intel berusaha memperkuat hubungan dengan konsumen melalui kampanye iklan “Intel Inside”. Saat itu, pada umumnya perusahaan chip seperti Intel hanya melakukan pemasaran pada perusahaan manufaktur yang membeli chip secara langsung. Selama mikroprosessor masih berupa kepingan yang tidak dikenali dan tersembunyi dalam komputer, Intel mudah sekali tersaingi peniru dan pesaing. Kampanye “Intel Inside” melakukan terobosan dalam industri bertujuan untuk menarik pembeli akhir komputer yang merupakan konsumennya konsumen Intel.

Iklan yang mencoba membangun brand awareness seperti iklan “Bunny People” mencoba menciptakan kepribadian pada merek dan meyakinkan konsumen bahwa produk perusahaan unggul dibanding pesaing. Selain itu Intel juga memberikan subsidi iklan perusahaan perakit komputer yang menggunakan logo “Intel Inside”. Setelah beberapa tahun dan uang ratusan juta dollar, Intel menuai hasilnya dengan memiliki preferensi merek kuat terhadap Intel di kalangan pembeli akhir. Hal ini juga membuat chip intel yang lebih menarik bagi pembuat komputer.

Sampai saat ini banyak di antara kita yang mengingat logo Intel Inside ini. Intel berhasil memberikan iklan yang lama diingat konsumen. Dan sampai saat ini Intel masih memiliki posisi market leader di industri.

Artikel ini diadaptasi dari buku Principles of Marketing 9th edition karangan Philip Kotler dan Gary Amstrong
Newer Post Older Post Home

0 comments: