Nokia oh Nokia

By | 21:20 Leave a Comment

Saat ini Nokia memang tidak lagi mendominasi pasar telepon seluler di berbagai pasar dunia. Namun akan menarik untuk kita bila mengupas bagaimana kinerja dan langkah yang dilakukan Nokia pada saat melakukan ekspansi ke banyak negara dan menjadi market leader di banyak segmen telepon seluler. Masa kejayaan Nokia berlangsung mulai sekitar tahun 2000-an sampai dengan sekitar pertengahan dekade yang lalu. Nokia menjadi leader di industri telepon seluler dengan memiliki merek kelima tertinggi di dunia menurut Interbrand. Market share Nokia melonjak cukup tajam pada masa itu, sebagai gambaran pada tahun 1997 Nokia memiliki 19 persen market share dan pada tahun 2001 berhasil menguasai 37 persen. Pada saat yang sama berhasil mempertahankan margin dan tingkat profitabilitas yang baik dalam industri, kegagalah industri dan krisis.

Nokia didirikan pada tahun 1865, pada awalnya merupakan produsen pulp dan kertas. Beberapa waktu kemudian Nokia bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi. Perusahaan selalu berusaha berinovasi, desain, dan memiliki visi ke depan. Komitmen berinovasi dan investasi masa depan selalu dilakukan Nokia, dikombinasikan dengan ketangguhan operasional dan investasi besar pada merek perusahaan. Aktivitas penting lainnya adalah dengan membina semua stakeholdernya. Perusahaan secara jelas mendefinisikan stakeholdernya yaitu: karyawan, konsumen, supplier, pemegang saham, pemerintah, dan organisasi non pemerintah, media, dan komunitas dimana bisnis berbada dan pihak lain yang dipengaruhi oleh keberadaan Nokia.

Nokia memberi perhatian khusus pada kalangan muda. Secara sistematis, Nokia berusaha untuk mendengarkan dan berusaha mempelajari kelompok sosial ini, mengintegrasikan feedback dari kaum muda dalam proses inovasi dan visi di masa datang. Nokia juga berusaha untuk membangun pengembangan ilmu hidup dan kesempatan pada kaum muda. Untuk karyawan muda, Nokia berusaha untuk membangun keahlian yang dibutuhkan perusahaan seperti pemikiran kreatif, pengambilan keputusan yang cepat, dan individu yang memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang terjadi di lingkungan mereka.

Pada April 2000, Nokia dan IYF bekerja sama dan melibatkan dana yang besar disebut “Make a Connection” Program ini berfokus memperbaiki kesempatan kaum muda untuk memperoleh pendidikan yang baik dan ilmu hidup. Program ini dilakukan di 17 negara dengan melibatkan kaum muda lokal. Program ini berhasil di beberapa negara, beberapa komunitas terbentuk secara alami dengan adanya program ini. Selain itu berbagai komunitas juga bersedia bekerja sama dengan Nokia dengan misi melakukan perubahan di masing-masing lingkungan dimana mereka berada. Selain berguna untuk masyarakat, dengan adanya program ini Nokia memperoleh informasi berbagai even, pengamatan perilaku kaum muda yang sedang berkembang,  dan akses ke berbagai sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.

Saat ini Nokia sedang berjuang melawan kompetisi terutama dari produsen telepon seluler yang memakai aplikasi Android, Apple, dan juga Blackberry. Keputusannya yang mematikan Meegoo sebagai operating system, lebih memilih bekerja sama dengan Microsoft dibandingkan memakai Android mengundang pertanyaan banyak pihak. Langkah dan kebijakan Nokia di masa depan masih menarik untuk diperhatikan. Apakah Nokia akan berhasil merajai kembali pasar telepon seluler? Ini masih  menjadi pertanyaan yang belum dapat terjawab.

Artikel ini diadaptasi dari buku “The Art of Pricing” karangan Rafi Mohammed
Newer Post Older Post Home

0 comments: