Kapan Nikah? Mana Pasangannya? Kapan Acaranya?

By | 10:24 Leave a Comment
Mungkin banyak dari kawan-kawan sekalian yang sering mendengar pertanyaan "Kapan Nikah? Mana Undangannya? Mana Calonnya?" Kawan-kawan dari kaum hawa biasanya langsung cepet panas jika ditanyakan persoalan ini.

Jarang diantara mereka yang menanyakan, “Apakah sudah ada uangnya untuk pesta pernikahan?” Sebenarnya pertanyaan seperti kapan nikah, hanya pertanyaan iseng namun terkadang kaum hawa menanggapinya dengan sangat serius. Padahal pertanyaan mengenai dana pernikahan mungkin jauh lebih penting juga, karena banyak banyak juga dari kaum adam yang belum menikah karena alasan dana.

Bagi pria yang merupakan makhluk rasional, alasan dana memang paling pas untuk menjawab pertanyaan klasik "kapan Nikah?" jawaban kebanyakan dari mereka adalah "kapan-kapan kalau dananya sudah ada!"

Pertanyaan selanjutnya adalah. Dananya belum ada atau memang belum disiapkan? Menyiapkan dana menikah bagi seorang lajang, terlebih jika belum ada jodohnya, mungkin akan sedikit sulit atau bahkan tidak terpikir sama sekali. Namun memulai persiapan dana menikah sejak dini akan menghindari Anda dari situasi "mau menikah belum ada uangnya" di masa datang. Sebagai perencana keuangan yang mandiri, saya sering sekali berkaca dalam menghadapi klien yang memiliki tujuan dana menikah.

"Berapa sih dananya?"
"10, 50, atau 100 juta cukup nggak, ya?"
"Kurang dari itu, bisa nggak?"
Di Indonesia, dana menikah yang harus disiapkan meliputi banyak aspek, karena budaya timur mengharuskan keluarga besar untuk dilibatkan dalam acara atau menjadi undangan.  Sebagai langkah awal dalam menentukan biaya pernikahan, ada sejumlah hal yang harus dicatat terlebih dulu:

1. Banyaknya undangan
Besar kecilnya anggaran pernikahan dapat dilihat dari banyaknya undangan. Semakin banyak undangan disebar maka semakin besar juga anggaran karena berpengaruh terhadap porsi hidangan yang harus disediakan.

2. Konsep acara
Konsep acara yang ingin diterapkan harus jelas agar biaya yang diperlukan dapat disesuaikan. Biasanya konsep acara adat adalah yang paling banyak menyita perhatian dari segi finansial. Namun saat ini mulai banyak pesta pernikahan mengusung konsep private party dengan menyewa lokasi pribadi, tetapi ternyata tidak lantas mengubah biaya menjadi minimalis karena mengadakan pesta seperti itu juga menuntut perhatian lebih dari segi pengeluaran.

3. Tempat acara
Setelah menentukan jumlah undangan dan konsep acara, pertimbangkan pula lokasi acara. Apakah tempat yang dinginkan memiliki kapasitas yang mencukupi? Apakah sesuai dengan konsepnya? Jika sudah memiliki tempat yang sesuai, segera pesan sedini mungkin.

Biaya yang dibutuhkan untuk pesta pernikahan akan tergambar dari ketiga aspek di atas. Oleh sebab itu, jika Anda masih lajang atau waktu pernikahan masih lama, tidak perlu terlalu detail dalam mendata kebutuhan pesta. Cukup tentukan berapa besar dana total yang dibutuhkan dan berapa lama jangka waktu pencapaian.

Perlu diingat, harga semua barang dan jasa terkait pernikahan juga terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan inflasi. Maka persiapkan dana menikah sedini mungkin dengan instrumen investasi yang tepat.

Menurut Yudit Yunanto, CFP Independent Financial Planner (qmfinancial.com), Jika pernikahan akan berlangsung dalam 1-3 tahun kedepan, dananya cukup dikumpulkan melalui tabungan dan deposito saja untuk menghindari risiko yang berlebih. Pernikahan yang akan dilangsungkan dalam jangka waktu menengah (3-7 tahun), dananya bisa dialokasikan ke dalam produk emas atau reksadana. Sedangkan bila Anda saat ini masih lajang dan mungkin baru akan menikah 10 tahun lagi (atau lebih), investasikan dananya ke dalam produk yang sedikit agresif, misalnya dalam bentuk saham atau reksadana saham.

Sebelum memulai berinvestasi untuk dana menikah, sebaiknya kenali profil risiko dalam menggunakan uang. Ada baiknya lakukan Financial Check Up terlebih dahulu, agar tahu seberapa besar kemampuan kita dalam mencapai tujuan dana menikah dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Sebagai simulasi, seorang pria berusia 24 tahun berencana menikah 4 tahun mendatang dengan biaya saat ini diperkirakan Rp100 juta. Salah satu formula investasi yang bisa ia gunakan adalah:

Biaya sekarang: Rp100 juta maka jika dilihat dari nilai waktu dan nilai uang, maka biaya 4 tahun yang akan datang (setelah inflasi): Rp146 juta. Diperlukan dana untuk menabung minimal  Rp3,1 juta/bulan.

Hal tersebut membutuhkan komitmen agar tetap konsisten dan fokus pada tujuan kita. Mau tidak mau kita harus keras terhadap diri kita sendiri. Agar nantinya dapat mengumpulkan uang untuk persiapan pernikahan tersebut. Toh, jika nantinya biaya pernikahan kurang dari nominal tersebut, kita dapat menggunakan uang itu untuk keperluan pasca pernikahan.

Selamat mempersiapkan pernikahan, semoga bermanfaat...
Newer Post Older Post Home

0 comments: