Belajar Pemasaran Radikal Dari Grup Band Lawas

By | 06:50 1 comment
Dalam buku Radical Marketing Karangan Sam Hill & Glenn Rifkin, intinya Ia memberikan 3 Faktor otentik dalam strategi Pemasaran Radikal, antara lain:
1. Para pemasar radikal memiliki ikatan intuisi yang kuat dengan target market tertentu.
2. Para pemasar radikal cenderung fokus pada pertumbuhan dan melakukan ekspansi dari pada meraup profit jangka pendek di akhir tahun
3. Para pemasar radikal cenderung menyadari keterbatasan sumberdaya, terutama dalam hal anggaran. Sehingga mereka memacu otak kreatifnya untuk bekerja lebih keras.

Dalam pembahasan pada buku tersebut juga disertai dengan studi kasus menyangkut fenomena yang oleh penulisnya disebut ”radical marketing”. Para penulis membahas 10 perusahaan ( The Grateful Dead, Providian financial,Harley Davidson, The Iams Company, NBA, Snapon Tools, Virgin Atlantic Airways, EMC Corp, Harvard Business School dan Boston Beer Company).

Dalam tulisan pada blog saya pada kali ini akan lebih membahas mengenai pelajaran pemasaran yang dapat diambil dari sebuah grup band lawas yang bernama "The Grateful Dead" Karena menurut saya pribadi, strategi yang digunakan oleh grup band tersebut dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi penggiat dunia pemasaran pada saat ini.
Dari dahulu hingga kini, banyak grup band, penyanyi solo dan para seniman yang sibuk dengan aktivitas mensosialisasikan "Stop Pembajakan."

The Grateful Dead, sebuah grup band yang sudah didirikan sejak tahun 1965 tidak terlalu memperdulikan soal pembajakan, karena mereka percaya dengan lebih banyaknya pembajakan maka mereka akan lebih terkenal, mereka lebih mencintai komunitas fansnya ketimbang pusing memikirkan masalah pembajakan.
Mereka mendorong Fansnya "Dead Head" untuk merekam acara panggung dan kaset secara bebas, membangun jaringan komunitas serta melakukan penjualan tiket konser secara langsung dari tangan ke tangan.

The Grateful Dead memberikan konten Freemium, istilah yang dijelaskan Chris Anderson pada buku "Free, It's a radical Price" Band lawas ini membangun bisnis melalui konser ke konser, membangun loyalitas fans mereka, sehingga tercipta kolaborasi gaya hidup ala Dead Head.

Pada saat ini kita lihat industri musik atau film mulai banyak yang kebingungan karena dengan adanya teknologi informasi pada saat ini, melalui media internet semua orang bisa dengan bebas membagikan konten yang mereka punya, termasuk file digital mp3 maupun film.

Hal ini seharusnya dapat menciptakan kreativitas baru dari industri hiburan tersebut dalam memperoleh penghasilan. Mereka dapat memperlajari dari strategi Grateful Dead dan memodifikasinya dengan dunia modern pada saat ini.

Semoga bermanfaat.. :D
Newer Post Older Post Home

1 comment:

  1. oh gitu yak, patut dicoba nih. Mampir di www.jasa-sablon.com

    ReplyDelete