Hampir dua bulan kebelakang ini merasa kehilangan hari Sabtu
dan Minggu, karena adanya kegiatan dari kantor maupun acara kawan-kawan
lainnya. Sebenarnya kita takkan merasa kehilangan apabila semua yang kita
jalani tersebut memiliki makna yang berarti, atau setidaknya meninggalkan bekas
di dalam diri kita dan bermanfaat juga bagi orang lain. Dalam hal ini saya
sebenarnya hanya merasa kehilangan hari libur saja, hari dimana biasa kita
gunakan untuk bersantai dirumah.
Dari beberapa kegiatan yang telah saya lalui tersebut,
banyak pelajaran yang dapat diambil dari kesalahan-kesalahan yang saya lakukan
dalam mendokumentasikan sebuah acara. Dari mulai perencanaan, hal yang bersifat
teknis, hingga proses produksi maupun publikasi.
Hal yang paling utama dalam mendokumentasikan sebuah acara
tentunya ialah peralatan dokumentasi tersebut. Terkadang kita yang memiliki
tugas sebagai tim dokumentasi sudah merasa tenang apabila telah memegang alat
dokumentasinya saja. Padahal dilapangan, kita membutuhkan peralatan lain yang
terkadang kita anggap sepele, seperti: kabel roll, kepala colokan tambahan,
aksesoris dokumentasi yang dibutuhkan (tripod, flash, filter, batrai cadangan,
lensa tambahan, dll).
Setelah mempelajari workflow fotografi dari Arbain
Rambey (Fotografer kawakan KOMPAS) terasa ditamparin abis-abisan. Yang tadinya
main asal jemprat-jepret trus pindahin ke laptop dikiranya akan aman, ternyata
tidak juga.
Pernah satu ketika, karena kamera yang digunakan merupakan
kamera pinjaman, setelah melakukan aktivitas dokumentasi kamera tersebut harus
mampir di rumah orang karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan harus saya
bawa, alhasil dokumentasi yang ada di kamera tersebut belum sempat dipindahkan.
Minggu selanjutnya, belajar dari pengalaman tersebut. Setelah
memotret beberapa sesi, langsung saya pindahkan hasil jepretan ke laptop. Tapi
karena pemindahan menggunakan proses cut dan dipindah hanya dalam satu
folder, saya tidak menyadari kalau ketika file yang ada di kamera di cut,
kamera akan menamai file dari ulang, nama tersebut akan sama dengan file yang
telah dipindahkan, lalu pas pemindahan kedua yang terjadi adalah file hasil
foto sesi kedua menimpa file sesi foto pertama. Kiamat deh.. :(
Pengalaman memang pelajaran yang sangat berharga dan terkadang mahal. Ada baiknya kita banyak belajar dari orang-orang yang sudah
berpengalaman, agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dialami
oleh mereka sebelumnya.
Bagi teman-teman yang ingin mempelajari workflow fotografi,
berikut ini video Arbain Rambey yang saya tonton beberapa waktu yang lalu dari
youtube:
1. Klik: Workflow / Pola Kerja Dunia Fotografi (Arbain Rambey) Bag. 1
Workflow Pola Kerja Dunia Fotografi:
2. Klik: Workflow / Pola Kerja Dunia Fotografi (Arbain Rambey) Bag. 2
3. Klik: Workflow / Pola Kerja Dunia Fotografi (Arbain Rambey) Bag. 3
0 comments: