Yang telah dirasakan secara pribadi, fokus itu memang
sangatlah sulit. Tak jarang fokus kita dialihkan oleh hal-hal lain yang
terlihat penting, padahal hal tersebut hanyalah samaran belaka yang mencoba
mengalihkan fokus perhatian kita.
Banyak hal yang dirasa telah matang direncanakan dengan
sebaik-baiknya ternyata tak kunjung usai menjadi tujuan yang terselesaikan,
karena kita sering disibukkan oleh hal-hal sepele yang mengalihkan perhatian.
Keras terhadap diri sendiri merupakan salah satu jalan untuk
terus fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan tersebut. Keras terhadap
jadwal yang telah dibuat, terhadap sistem-sitem yang dibuat untuk menyelesaikan
apa yang menjadi tujuan utama.
Ibaratnya, jika kita naik motor lebih baik kita tancap gas
lurus sampai nabrak tembok tapi sampai ke tempat tujuan yang dituju, dari pada
kita harus melihat kiri-kanan dan harus berhenti sejenak disetiap hal yang
mencuri perhatian kita.
Untuk mendapatkan diri kita agar dapat terus fokus di jalan
menuju puncak pencapaian yang kita rencanakan, memang kita harus berani
mengatakan ‘tidak’ terhadap hal-hal yang dapat merusak fokus kita tersebut.
Hal yang terkadang merusak fokus bisa saja merupakan
kegiatan sepele, seperti: terlalu banyak menonton televisi, ikut ajakan kawan
nongkrong gak jelas, lupa merawat peralatan penunjang kegiatan, terbawa pikiran
yang terlalu banyak melihat aktivitas kawan di media sosial.
Oleh karena itu, jika kita memang pada saat ini ingin fokus
terhadap sebuah pencapaian yang dianggap luar biasa, maka ada baiknya kita
berani meninggalkan hal tersebut. Membakar memori lama yang hanya memenuhi isi
kepala kita saja, memori yang selalu membawa kepada kondisi emosional yang sama
sekali tidak memberdayakan.
Segera lakukan tindakan, segera selesaikan apa yang harus
diselesaikan. Mari fokus seperti sinar laser, yang dapat memotong besi. Mari kejar
tujuan demi orang-orang yang kita cintai.
0 comments: