Kembali Ke Track, Menengok Lagi Resolusi di Tahun 2015

By | 04:36 1 comment
Sudah hampir di penghujung bulan Februari 2015. Namun, apa yang telah ditulis dan kadang terucapkan ke beberpa orang tentang hal-hal yang ingin dicapai pada tahun 2015 ini, terkadang terlupakan begitu saja.

Tentunya, kita sebagai manusia selalu memiliki keinginan di dalam hidup. Namun apa yang terjadi, jika aktivitas penunjang produktivitas yang dilakukan selalu sama. Hal ini mirip seperti apa yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein mengenai definisi kegilaan, yaitu  "melakukan sesuatu yang berulang-ulang/sama namun menginginkan hasil yang berbeda."

Setelah menjalani 2 bulan pada tahun 2015 ini, kebanyakan aktivitas yang dilakukan kurang atau bahkan menjauh dari resolusi 2015. Mengapa hal ini bisa terjadi? Setelah mengevaluasi, ada dua kemungkinan.

1. Tidak serius dalam menetapkan tujuan tahun 2015 ini, sehingga banyak berubah fokus.
2. Tidak spesifik menuliskan tujuan yang ingin dicapai pada tahun ini.

Beruntunglah ada orang yang mengingatkan, lebih tepatnya menuntut untuk kembali ke track untuk menuju resolusi 2015 tersebut. Oleh karena itu, dengan sedikit berat hati, saya berniat menuliskan saja mengenai tujuan/goal pada tahun 2015 pada blog ini. Hal ini seperti menaruh diri saya pada titik kritis, dimana pasir yang terus ditumpuk pada posisi puncak pada akhirnya akan terpaksa menggelinding ke bawah.

Dengan menuliskannya di blog ini, saya ingin menggelindingkan diri secara otomatis, karena tulisan ini kemungkinan akan dibaca oleh kawan-kawan/pengunjung blog saya yang lain pula. Sehingga makin banyaklah yang akan mengingatkan saya untuk terus fokus mengejar tujuan di tahun ini.

Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Inilah Beberapa resolusi/goal saya di tahun 2015:

1. Menikah (September 2015)

2. Menjadi Ahli Dalam Dunia Periklanan Online (Google Adwords dan Turunannya serta Facebook Ads) (Mei 2015)

3. Naik Gunung Bareng Someone Special (Maksimal Desember 2015)

4. Disetujuainya Pengajuan Pembiayaan Perumahan (Oktober 2015)

5. Sidang Skripsi (Juni-Juli 2015)

6. Sholat Berjama'ah 40 hari tanpa putus, Khatam Al-Qur'an Diluar Bulan Ramadhan, Puasa Senin Kamis. (Mei 2015)

7. Membaca Buku Kepemimpinan dan Parenting (Minimal 5 Buku masing-masing) (Desember 2015)


8. Investasi Emas (50 Gr) (Agustus 2015)

9. Mempercantik Rumah Orang Tua (Desember 2015)

Oke, setelah menentukan goal atau tujuan. tentu untuk mewujudkannya menjadi kenyataan saya perlu melakukan hal-hal realistis apa yang memungkinkan untuk mendapatkan semuanya tersebut. Sebelumnya akan saya gabungkan terlebih dahulu beberapa tujuan yang membutuhkan uang, dengan yang tidak membutuhkan uang. 

Yang perlu diingat pula, uang bukanlah tujuan akhir dari pencapaian tujuan ini, melainkan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Menikah, naik gunung, pembiayaan perumahan, Buku parenting dan kepemimpinan, Emas, Renovasi rumah ortu merupakan tujuan yang membutuhkan dana finansial sebagai sarana pencapaian. Oleh karena itu, saya juga perlu secara realistis menghitung dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Menikah (70jt) + Naik Gunung (3jt) + Pembiayaan Perumahan (100Jt) + Buku (1jt) + Emas (25Jt) + Renovasi dan Pembelian Furniture Rumah Orang tua (50jt) = 249 Juta.

Sadisssss.... Nilainya ternyata besar sekaleeeee....

Untuk hal yang tidak membutuhkan banyak uang dalam mewujudkan tujuan tersebut seperti: sidang skripsi, sholat berjama'ah, belajar periklanan online hanya membutuhkan konsistensi dan kemantapan hati dalam menjalaninya.

Namun semua tujuan tersebut memang harus di Breakdown menjadi aktivitas produktif bulanan/mingguan/harian agar lebih achievable dan tertarget. Serta harus jelas pula dari sumber mana saja saya akan memperoleh penghasilan.

Rencana Sumber Penghasilan:
1. Gaji Bulanan
2. Google Adsense
3. Penjualan Jasa dan Konsultansi Internet Marketing
4. Affiliate Program dalam dan Luar Negri
5. Bonus
6. Penghasilan halal lain yang belum terpikirkan

Dan yang terpenting pula ialah bagaimana saya harus fokus dalam membangun sistem bukan pada goal/tujuan akhir. Sehingga dengan sistem yang dibuat dalam jangka waktu seminggu kedepan, berupa penjadwalan atas kegiatan yang harus dilakukan, akan terbangun konsistensi pada sebuah proses untuk mencapai tujuan tersebut. 
Newer Post Older Post Home

1 comment: