DiCulik masih Bawa Laptop Part three (jalan-jalan asik)

By | 10:02 2 comments
Setibanya di Stasiun senen, Jakarta Pusat langsung nyari ATM (moso' seh diculik mikir ATM, sing boten-boten ae cuks). Ketemu juga akhirnya tu ATM BNI, langsung cek, 'tuing' ternyata duitnya cuma sisa Rp. 250. 000, waduh, kyanya patungan ke Jogja kan Rp. 300.000, dipotong tiket kereta yang udah dibeliin sama orang yang gak jadi ikut berartiii? 'Rp. 250.000' ngepas bangett...

Galau rumalau dah di jalan, duit ngepas, dah pikirannya kalau gak cukup mau numpang ke rumah pakde atau saudara lain yang ada di Jogja. Hari Pertama sesampainya di stasiun lempuyangan sudah pukul 8.00, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 11 jam dari terminal senin.

Anak-anak cowo langsung pada makan. Anak-anak cewenya seperti biasa ala bisa karna puasa..hehe,..alias pada gak biasa makan pagi, atau itu merupakan program diet mereka kali.

langsung jemputan dateng mobil ELP (isuzu yang gede itu) bersama supirnya yang notabene Pakdenya si Uthe. Dari lempuyangan langsung menuju tempat Mbahnya si Yoga yang ada di Kaliurang, km 19-an kayanya pokoknya dari Pakem masih naik lagi keatas. Gak disangka disana lagi ada acara 1000 hari meninggalnya si mbahnya yoga, makanan banyak dah gitu dipaksa makan nasi pula...ckckck... ni perut rasanya mau meledak deh.

Melanjutkan perjalanan dengan diriku yang tertidur di dalam mobil, rencananya mau ke Kaliurang sampai ke tempat mbah marijan, eh kok tau-taunya pas bangun udah ada di tempat periwisata Borobudur. yang perlu dicatat sampai detik ini saya belum menyerahkan uang iuran kepada pimpinan/bendahara rombongan ini..hehe.

Di Borobudur kyanya saya bakal ngeluarin uang nih, ternyata..... Bapaknya Bowo kenal sama pengurus pariwisata, alhasil malah kita semua dijamu di sana, dapet makan nasi padang per-orang plus masuk tempat wisata gratiss..

Setelah dari borobudur langsung menuju Desa Krikilan, Bayat, Klaten, Yogyakarta. Rumahnya pakdenya Uthe tentunya kita bermalam disana, kita dikasih lihat video lahar dingin merapi hari ini dari saudaranya Uthe, wah kalau saja kita jadi kesana tadi, alamat bermalam disana karena terjebak lahar dingin.

Sampai detik malam itu, bisa dibilang kita belum mengeluarkan uang dari budget pariwisata yang dikumpulkan, karena kemarin pas makan pagi di Lempuyangan pada pake uang masing-masing.

hari berikutnya ada kabar kalau masuk perambanan juga bisa gratis, kalau dikasih sama yang jaga, dengan menggunakan nama bapaknya si Bowo lagi.. eh, ternyata memang bisa...hehehehe. Beruntung banget nih liburan.

Oh iya, uang saya yang 250rb sudah saya setor sebelum berangkat ke Prambanan, jadi dah gak megang duit sama sekali, pas di Perambanan sempet minjem sih sama Asep 100rb buat jaga-jaga aja.

Abis dari perambanan ke parang tritis deh. malemnya nginep di malioboro. tiket pulang yang telah habis saat dipesan pas kita sampai di lempuyangan membuat sedikit pusing bagaimana nanti kita pualngnya, mana duitnya pas-pas-an semua.

Tak disangka ngana, uang yang harusnya memang sudah menjadi jatah pakde Uthe untuk uang bensin, di kembalikan ke kita. wah bisa pulang besok dan uang dikembalikan ke kantong masing-masing sejumlah 120rb.

Pulang menggunakan bis kramat jati, dan sampai bersama slamet di depan kampus UIN tercinta. Pada malam harinya ada kabar kalau perjalanan kreta dari Jogja akan ditunda selama 4 jam lebih, karena ada kreta api Senja Utama yang anjlok. Subhanallah, wal hamdulillah, wala ila ha' ilallah hu allah hu akbar.

Perjalanan yang penuh dengan pengiritan penghematan, dan juga keberuntungan baik dalam masalah keuangan maupun dalam masalah keselamatan. maka dari itu, teman-teman sekalian, selalulah bedo'a dengan menyebut nama allah pada segala sesuatunya, karena tiada daya dan tiada upaya melainkan pertolongan yang datangnya dari allah SWT.
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. ini kasus penculikan yak?? asik banget nek ngono :D

    ReplyDelete
  2. Arep koe ta' culik mba ? klo mau, siap-siap se' sebelum diculik.. ojo koyo aku..hehe

    ReplyDelete