Goyang Ngebor Gampang, Tapi Ngelawak Susah #57

By | 04:56 2 comments
tolololpedia.wikia.com
Bisa dibilang maksud Hermawan Kartajaya pada tulisannya yang ke #57 dengan judul "Inul dan Tukul" Seperti itu. Goyang ngebor yang menjadi ciri khas mba Inul Daratista memang memiliki differensiasi dibandingkan dengan para pedangdut lainnya. Namun berapa lama differensiasi itu dapat bertahan, karena setelah itu bermunculan pedangdut baru yang goyangannya lebih heboh, karena tidak hanya meniru goyang ngebor, melainkan juga melakukan modivikasi terhadap goyangan tersebut.


Akhirnya, ketika semua penyanyi dangdut sudah begitu,  terjadilah yang namanya Komoditisasi.  Selain itu, saya melihatnya Inul tidak berusaha menciptakan diferensiasi baru. Bisa jadi, Inul juga sudah capek atau sudah cukup puas dengan hasilnya waktu itu.Tapi, Inul cukup beruntung ketika ada Investor yang menggunakan Inul sebagai Brand Karaoke Keluarga.

Lantas bagaimana dengan Tukul? Menurut saya, dia cukup kreatif untuk terus mengembangkan diferensiasinya. Gaya bloon dari mantan anggota Srimulat ini bisa membuat dia terlihat sebagai orang lugu di tengah semakin banyaknya koruptor terungkap pada waktu ini.

Dengan dukungan Trans 7, Brand Tukul pun tambah popular. Apalagi ketika Tukul dikontraskan dengan para tamunya yang keren-keren. Mulai dari perempuan cantik, para artis, dan bahkan pejabat sekalipun.

Pakaian pun didandani oleh ahlinya sehingga tiap malam Tukul selalu tampil gebyar-gebyar. Begitu juga dengan geraknya yang terus diperkaya.  Ketajaman pertanyaan dan kata-kata asing yang dipelesetkan pun terus ditambah.

Ketika pernah diprotes dan berhenti, masyarakat pun malah rindu. Buktinya, waktu nama acara dipelesetkan jadi BUKAN Empat Mata, dengan jam tayang makin malam, Brand Tukul pun makin mengkilat. Itulah bukti bahwa diferensiasi Tukul selalu di-refine terus.

Jadi Kuncinya? Ada di otentisitas! Tanpa kreativitas, otentisitas pun mandeg. Otentisitas harus dikembangkan terus supaya diferensiasi terus jadi keunikan yang langgeng.  Itulah yang saya sebut sebagai Codification of the Brand DNA. Seperti Manusia yang masing-masing punya DNA berbeda dan bisa dikodifikasi, Brand pun harus begitu.

Sebuah Brand harus mempertahankan keunikan  dengan mengembangkannya terus menerus. Dan, harus diusahakan supaya pesaing tidak gampang menjiplak begitu saja. Sebuah Brand yang sudah besar biasanya malas untuk memikirkan pengembangan diferensiasinya ketika ditiru pesaing.

Sedang Brand kecil biasanya rajin meniru Brand besar. Karena itulah, tugas Anda adalah terus menerus mengembangkan diferensiasi seperti Tukul. #55
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. yapp keunikan lah yang dicari, sesuatu hal jelek namun itu unik maka dia akan mendapat tempat tersendiri
    :)

    ReplyDelete
  2. klo ganteng gak ngelawak mas.. tp jadi spb,,..hehe

    ReplyDelete