Mengkilapnya Merek Lexus

By | 03:03 Leave a Comment

Merek yang asli selalu memimpikan impian besar. Merek-merek ini akan menyesuaikan mimpi mereka dengan visi merek untuk standard an ekspektasi. Lexus adalah merek yang didirikan oleh Toyota pada tahun 1987, dan mulai membuka bisnis di Amerika serikat. Lexus mengambil pasar mobil mewah dan berhasil mendahului Saat, Peugeot, Sterling, Jaguar, Alfa Romeo, an Porsche pada tahun pertama. Pada tahun 1992, Lexus berhasil mendahului BMW, Infinity, dan Mercedes. Lexus sebenarnya adalah visi Eiji Toyoda pada tahun 1983. Eiji memahami pasar dimana konsumen telah memiliki ekspektasi yang tinggi seperti pada Mercedes, BMW, dan Cadillac. Eiji percaya bahwa Toyota dapat mendesain dan membangun mobil mewah di dunia dan dibarengi oleh pelayanan konsumen yang prima.

Dalam jangka waktu 10 tahun, Lexus menjadi standar untuk semua mobil mewah. Lexus menjadi perwujudan visi panjang dan pemahaman pada konsumennya. Lexus memiliki anggapan bahwa untuk berhasil dalam berkompetisi, hanya memenuhi ekspektasi konsumen tidak akan cukup. Lexus harus melebihi ekpektasi konsumen dan terlihat dari hasil survei. Pada J.D. Power and Associates Customer Satisfaction Index, Lexus selalu menempati urutan atas. Lexus juga dianggap memiliki pengaruh word of mouth yang baik di industri.

Untuk dapat memenuhi konsumen dan melebihi ekspektasi, Lexus memiliki tiga tujuan:

Memproduksi produk terbaik di dunia
Memperbaiki masalah secepatnya setiap waktu
Menyediakan pelayanan dan kenyamanan pada pemilik Lexus yang belum dialami sebelumnya
Lexus adalah perwujudan sukses dari perpaduan dari warisan yang kaya dan tradisi efisiensi produksi dan melebihi ekpektasi konsumen dalam pelayanan, reliabilitas, dan value. Inti dari merek Lexus itu sendiri berarti “the relentless pursuit of perfection”, selalu mencari kesempurnaan dalam segala sesuatu.

Lexus  merancang paradigm baru dengan membuat diferensiasi di pasar. Contohnya biasanya mobil mewah tidak mengiklankan harga. Lexus memutuskan untuk tidak mengikuti tradisi tapi lebih mendengarkan konsumen. Berdasarkan riset yang dilakukan Lexus, sikap konsumen terhadap pengeluaran jumlah besar terhadap mobil telah berubah. Lexus mengkomunikasikan harga dan positioning kepada konsumen

Jim Press, CEO Lexus saat itu mengatakan bahwa business plan Lexus tidak dibangun untuk target penjualan. Lexus dibuat untuk kepuasan konsumen. Lexus selalu mengutamakan tujuan jangka panjang seperti brand equity dibandingkan tujuan jangka pendek seperti penjualan. Lexus menganalogikan brand equity seperti rekening bank. Kita selalu membuat deposit dan penarikan dimana deposit ini akan terus bertambah saat Lexus berhasil meningkatkan kepuasan konsumen

Artikel ini diadaptasi dari  buku The Brand Mindset karangan Duane E. Knapp
Newer Post Older Post Home

0 comments: