JANGAN AMBIL KONSENTRASI PEMASARAN DI FEB UIN JAKARTA!

By | 13:01 4 comments
JANGAN AMBIL KONSENTRASI PEMASARAN DI UIN!, Wah kok tulisannya begitu sih mas bro? biarin aja, nih kan blog gw, jadi terserah juga dong mau nulis apa, sekedar berbagi pemikiran gak knapa-knapakan. Sama seperti seorang teman saya yang menyukai dunia hacking, dia menyerang dan menembus keamanan website kampusnya untuk memberitahu bahwa ada celah kelemahan dalam website kampusnya tersebut.

Kenapa gw sampe ngerekomendasiin seperti itu? Pohon pilihan studi pada kampus-kampus selain di UIN untuk fakultas Ekonomi sudah sangat rimbun. Contohnya kalo di kampus UIN jurusannya masih manajemen lalu konsentrasinya pemasaran, PEMASARAN APA COBA??? PEMASARAN KUTILLL ? ? ?. Dalam dunia profesional untuk ahli pemasaran sudah sangat dibutuhkan ahli yang sudah terspesifikasi, terkonsentrasi, menggunakan istilah pemasaran itu sendiri"sudah ter-niche-kan".

Jurusan di kampus-kampus maju sudah mengkhususkan jurusan pemasaran tersendiri dengan konsentrasi Riset pemasaran, perilaku konsumen, penjualan, branding, manajemen dan strategik pemasaran, dan konsentrasi pemasaran lainnya.

Bisa dibayangkan smester 1-5 masih dengan mata kuliah-mata kuliah jurusan manajemennya, dan baru mulai smester 6 ada konsentrasi pilihan manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen SDM, dan manajemen perbankan.

Dari sistem yang seperti itu apa spesifikasi ilmu yang dikuasai oleh mahasiswa? manajemen perbankan? manajemen keuangan?, manajemen SDM? manajemen pemasaran? masih sangat umum sekali ilmu-ilmu yang diperoleh. Sangat menyulitkan mahasiswa untuk beradaptasi dengan kondisi dunia kerja saat ini.

Gw sendiri salah satu mahasiswa yang mengambil jurusan manajemen dan mengambil konsentrasi pemasaran. kemarin saat ada lowongan kerja dan iseng-iseng masukin CV walaupun gw belum lulus, dan sempet dapet panggilan interview. prusahaan tersebut membutuhkan fresh graduate yang expert dibidang branding. Sedangkan, gw sendiri masih meraba-raba apa itu branding, macam-macam branding, dan gimana strategi branding.

ya akhirnya sampai saat ini gw mengkonsentrasikan diri gw sendiri dari :Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Jurusan manajemen > konsentrasi pemasaran > Khusus Internet Marketing > Niche Social Media marketing dan Search engine Marketing.

Semua ni, hasil pemikiran gw aja sih dari hasil pengamatan gw dilapangan tentang bursa kerja atau dunia profesional yang akan digeluti nanti setelah selesai kuliah, semoga pemikiran ini bisa membangun fakultas FEB UIN syarif hidayatullah Jakarta, "Jangan Biarkan rasa cinta kita pada fakultas tersebut, menghilangkan dan menutupi kekurangan fakultas tercinta kita". Dan pastinya temen-temen punya pemikiran sendiri atas wacana yang gw lempar diatas. Silahkan dikomentari sesuapemikiran teman-teman sekalian..!!

"Dengan adanya pemikiran-pemikiran baru, dan kritik-kritik yang membangun, serta adanya tindakan terhadap sebuah ide atau hasil pemikiran pastinya semua akan terus berubah ke arah yang lebih baik"

- wallahu alam bishawab-
Newer Post Older Post Home

4 comments:

  1. Jadi gimana kesimpulannya menurutmu, lebih mending ambil konsentrasi manajemen sdm atau manajemen pemasaran, aku masih bingung

    ReplyDelete
  2. sama saya juga masih bingung. manajemen sdm atau pemasaran

    ReplyDelete
  3. menurut gue , kembali ke pribadinya masing2 aja . kalo lu merasa masih meraba2 . ya mungkin kamu kurang belajar , sy dulu ambil konsentrasi marketing , dan anda tau ? stelah lulus sy diterima kerja dengan expert tersebut . dan anda tau ? selain bekerja di dunia marketing , sy pernah bekerja juga di bagian SDM ( hrd recruitment ) , yg penting mau belajaar aja .. apapun konsentrasinya kalo mindsetnya udh pesimis duluan , sy yakin gak akan kepake di perusahaan

    ReplyDelete
  4. Kalau menurut aku pribadi, setelah sekian lama tulisan ini aku posting dan sekarang tahun 2018. Ambilah jurusan yang sesuai dengan keinginan/passion kawan-kawan.

    Karena sekarang saya fokus di dunia digital marketing, karena sejak kuliah sudah mendalami konsentrasi tersebut, walaupun dahulu pada saat kuliah, tidak terlalu banyak diajarkan materi tersebut.

    ReplyDelete