Kata pakde Hermawan Kartajaya "Biasanya, kata “Konglomerat” dan “Fokus” selalu bersifat oximoron. Kalau konglomerat, tidak bisa fokus." dan Sebaliknya Kalau fokus, tidak bisa konglomerat.
Bolak balik saya mikirr... Dan adan benernya juga, biasanya konglomerat karena kemudahaan dari modal dan akses dana ke lembaga keuangan membuat ia gampang tergoda oleh peluang-peluang bisnis yang terlihat menarik, inget lho! hanya terlihat menarik, belum tentu menguntungkan atau tidak.
Dalam tulisan Pakde yang ke #18 dengan judul "Konglomerat tapi fokus? Pelajaran dari GE" Beliau memberikan contoh Begawan manajemen GE yang fenomenal Jack Welch yang menggabungkan dua kata konglomerat dan fokus menyatu saat ia menjadi CEO GE dulu.
Perusahaan yang sudah tua, besar, dan memiliki lebih dari seratus bisnis itu pada mulanya memang tidak fokus. Konglomerat selalu mencari peluang dan langsung masuk ke dalamnya dengan perhitungan yang cermat.
Walaupun GE sudah Global Company, tapi tetap saja kantor pusat ada di Amerika Serikat. Karena itu, buang saja bisnis yang tidak bisa jadi nomer satu atau nomer dua sekarang dan selanjutnya. Dan, ambil bisnis baru yang yang GE bisa berpeluang menjadi dominan.
Berbagai bisnis white good harus direlakan karena waktu itu sudah ada tanda tanda bangkitnya Asia di situ. Sedangkan, Chemical antara lain harus dipertahankan. GE Finance didirikan dan setasiun NBC yang lagi susah harus dibeli.
Jadi, bagi Jack, fokus bukan terletak pada kompetensi di suatu Industri. Tapi, lebih pada peluang dan ancaman. Karena itulah, pakde lebih suka pada TOWS ketimbang SWOT. Kenapa?
Pada TOWS, kita akan lebih melihat Threat dan Opportunities dulu. Sedang pada SWOT, kita akan fokus pada kompetensi yang dimiliki dan tidak dimiliki sebagai Strength dan Weakness. Bagi Jack, kompetensi bisa diadakan asal pengadaan itu lantas di-GE-kan. Artinya, siapa pun yang masuk ke GE harus mengerti Budaya Perusahaan GE dan mengikutinya.
Karena itu, GE terkenal dengan matriks Performance-Culture. Seseorang yang Low Performance/High Culture akan diberi second chance. Tapi, orang yang High Performance/Low Culture harus diberi peringatan. Kenapa? Karena Jack mau GE bukan hanya sebuah brand yang kuat tapi mati.
Tapi, GE harus jadi sebuah nama rumah bagi semua orang yang mengerti, menyetujui , dan hidup dalam kultur yang sama. Untuk itu, Jack tidak tanggung-tanggung! Gaya kepemimpinannya yang lugas, efektif, tapi menyentuh itu memang dirasakan oleh semua orang.
Dengan demikian, konsep sinergi antar divisi yang sering disebut borderlessness lantas bisa berjalan. Dengan demikian pula, ”kelemahan” konglomerat bahwa bisnisnya tidak saling berhubungan juga bisa menimbulkan sinergi. Jadi, GE benar-benar mau clear dengan positioning-nya sebagai konglomerat yang fokus, baik ke dalam maupun keluar!
Brand memang bukan sekadar nama, tapi harus konsekuen dengan diferensiasi yang ingin dipakai sebagai dasar positioningnya. Di dalam pepatah Tiongkok lama, dikatakan jagalah nama Anda karena itu adalah segalanya. Karena itu, ketika Brand harus jadi manusia biasa, dia memang harus jaga nama. Kalau nama hancur, hancurlah segalanya.
Kredo Ketiga di buku Marketing 3.0 GUARD YOUR NAME, BE CLEAR OF WHO YOU ARE! Brand harus tetap di jaga dan jelas.
Popular Posts
-
Jamika 1 - Jakarta minggir kali Melayang di benak ini Saat aku mengingat engkau masih indah masih selalu terasa di dalam hati Kehangatan ...
-
Intro : "lw ngapain sih ribut2 mulu, cape tau dengerin dia, lw pikir lw doang kali yang punya masalah" Sering kali kau datang memb...
-
Tidak panik, cuma bingung aja. Soalnya hardisk eksternal saya WD My Passport Ultra 500 Gb, tidak bisa dibuka di laptop yang ada di rumah (...
-
Musyarakah, Mudharabah, Muzara’ah, Mukhabarah, dan Musaqah Definisi Al Musyarakah Pengertian Secara Bahasa Musyarakah secara bahasa diambil ...
-
Insan kamil berasal dari bahasa Arab, yaitu dari dua kata: Insan dan kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti yang s...
-
Hari ini rencananya pengen buat blog, yang isinya tentang berita selebrity di luar negri, ya utamanya selebrity-selebrity yang sudah te...
-
kita memang kadang lemah bukan berarti tak berdaya kita hanya bisa berusaha kita memang kadang resah bukan berarti hati tak tenang kita ha...
-
USO (Universal Service Obligation) atau lebih dikenal sebagai Kewajiban Pelayanan Universal adalah bentuk kewajiban pemerintah untuk menjam...
-
Menjelang subuh gini malah baru selesai nonton film. Padahal pas kemarin sore sebelum tidur, mau niat bangun malem buat ngerjain kerja...
-
Pada tulisan sebelumnya telah dibahas tentang pengertian insan kamil dan pada tulisan ini akan membahas kelanjutannya, yaitu tentang Ciri I...
0 comments: