Kebiasaan Markup Ada di Kampus Sarang Korupsi

By | 20:32 Leave a Comment
rindukepadamu.blogspot.com
Judul “Kampus Sarang Korupsi?” Bertengger di halaman kedua Koran republika Senin (02/09/2012). Isi Berita tersebut memuat Nama 16 kampus yang berdasarkan telaah BAKN (Badan Akuntabilitas Keuangan Negara) melakukan penyimpangan anggaran tahun 2008, 2009, dan 2010. Kampus Sarang Korupsi tersebut antara lain :

1. Universitas Sumatra Utara di Medan
2. Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin
3. Universitas Airlangga di Surabaya
4. Universitas Padjajaran di Bandung
5. Universitas Gajah Mada di Yogyakarta
6. Universitas Mataram di Mataram
7. Universitas Riau di Pekan Baru
8. Universitas Nusa Cendana di Kupang
9. Universitas Haluuleo di Kendari
10. Universitas Mullawarman di Samarinda
11. Universitas Andalas di Padang
12. Universitas Sam Ratulangi di Manado
13. Universitas Indonesia di Depok
14. Universitas Udayana di Depok
15. Institut teknologi Bandung
16. Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya

Tiga masalah yang ditelaah oleh BAKN terkait dengan pengadaan barang di PTN, 1. Pagu anggaran bukan dari usulan Kemendiknas, 2 penggunaan anggaran tidak sesuai peruntukkan, dan 3penggunaan PNPB yang tidak sesuai keppres.

Korupsi-korupsi yang sering dilakukan terkait dengan pengadaan barang ini adalah markup alias melebih-lebihkan harga barang yang dibeli, jadi kalau orang yang tau barang pasti jika melihat anggaran perkiraan sendiri yang dibuat oleh PTN harga-harga yang tercantum disana kemahalan.

Biasanya PTN atau lembaga lain melakukan hal tersebut untuk pengalihan dana, mengingat pencairan dana terkadang lambat tidak tepat waktu pada saat dibutuhkan, namun sekiranya para orang-orang sekolahan ini membuat sistem yang lebih canggih agar tidak menciptakan peluang-peluang pelanggaran yang akan dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ingat lho!! “Perguruan tinggi adalah pilar terakhir masa depan bangsa Indonesia. Bilamana pilar ini rusak, maka masyarakat akan sulit mencari pegangan masa depan. Kemana lagi rakyat akan mengadu :(”, kata Bapak Haryono Umar Inspektur Jendral Kemendikbud.
Newer Post Older Post Home

0 comments: