Isi tulisan Hermawan Kartajaya yang ke #23 intinya semua bisnis adalah bisnis melayani, artinya mau bisnis kita bisinis jasa ataupun menjual produk, kita harus melayani dengan baik pelanggan kita. Jangan sampai sales atau tim penjualan anda di kejar-kejar omset, dan tak perduli pelanggan yang telah dikecewakan atau merasa salah ambil keputusan karena hanya dibombardir penawaran.
Berikut ini adalah sepenggal kisahnya yang merupakan tamparan dan instrospeksi atas apa yang saya jual..
Kalau Anda ada di Business-to-Business atau B2B, apa pun yang Anda jual, haruslah ada paradigma Service. Kenapa? Ya karena, jumlah customernya tidak banyak dan hubungan biasanya selalu berjangka-panjang. Jadi, pelanggan harus merasa bahwa dia tidak membeli produk, tapi sebuah “paket manfaat” yang selalu memperhatikan pelanggan.
Begitu juga kalau Anda berada di Business to Consumer atau B2C. Seharusnya Anda harus berpikir begitu. Walaupun jumlah customer banyak, tapi apa yang harus dilakukan supaya relationship bisa jangka panjang. Karena itu, lantas ada garansi, after-sales service bahkan peringatan-peringatan supaya pembeli bisa memaksimalkan penggunaan sebuah produk.
Bahkan, ada Brand Susu Kaleng yang mencantumkan nomer telpon yang bisa dikontak dua puluh empat jam. Tujuannya adalah bisa memberikan konsultasi gratis kapanpun kalau ada situasi emergency terjadi pada anak yang menggunakan susu tersebut.
Peringatan untuk selalu membawa mobil ke bengkel untuk service karena sudah waktunya, juga contoh lain. Bahkan, Astra di Inonesia memikirkan jualan mobil secara lengkap. Mulai dari menyediakan fasilitas kredit dan asuransi pada waktu penjualan. Sampai pada service gratis pada beberapa bulan pertama sampai pada service dan repair lain yang dijamin kualitasnya. Bahkan, sampai kapan-kapan mau jual mobilnya pun, sudah ada Auto 88 yang menampung. Jadi Astra bukan jual mobil, tapi jual Total Automotive Service.
Sekolah-sekolah bisnis terkemuka di Amerika juga selalu membina alumninya dengan terus memelihara relasi. Selain itu, juga selalu menyelenggarakan workshop lanjutan secara kontinu. Jadi, mereka tidak menjual sebuah gelar MBA,t api ‘total business knowledge service’.
Jadi, apakah Anda berada di B2B, B2C apalagi kalau Service Category, Anda memang harus selalu berpikir bahwa customer adalah manusia yang berubah terus. Ikutilah terus dan usahakan untuk terus memberikan layanan-layanan yang dinamis.
Popular Posts
-
Jamika 1 - Jakarta minggir kali Melayang di benak ini Saat aku mengingat engkau masih indah masih selalu terasa di dalam hati Kehangatan ...
-
Intro : "lw ngapain sih ribut2 mulu, cape tau dengerin dia, lw pikir lw doang kali yang punya masalah" Sering kali kau datang memb...
-
Musyarakah, Mudharabah, Muzara’ah, Mukhabarah, dan Musaqah Definisi Al Musyarakah Pengertian Secara Bahasa Musyarakah secara bahasa diambil ...
-
Tidak panik, cuma bingung aja. Soalnya hardisk eksternal saya WD My Passport Ultra 500 Gb, tidak bisa dibuka di laptop yang ada di rumah (...
-
Selain masalah User Account Control dan bentrok dengan anti virus, kadang XAMPP yang kita install di komputer kita juga mengalami masalah, a...
-
Berawal dari teman yang memiliki Samsung Galaxy Ace S5830 yang mau di root dan ditambahkan Rom manager Clockwood atau cynogen gitu lah. Keja...
-
Lirik Lagu Jamica - Terkutuk Cintamu Sepi kini, saat mencintaimu Perih ini akan sikap burukmu kau berikan kepadaku harapan yang semu tak per...
-
Insan kamil berasal dari bahasa Arab, yaitu dari dua kata: Insan dan kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti yang s...
-
JANGAN AMBIL KONSENTRASI PEMASARAN DI UIN!, Wah kok tulisannya begitu sih mas bro? biarin aja, nih kan blog gw, jadi terserah juga dong mau ...
-
kita memang kadang lemah bukan berarti tak berdaya kita hanya bisa berusaha kita memang kadang resah bukan berarti hati tak tenang kita ha...
0 comments: