Terkadang kita melihat seseorang yang sangat kreatif dan berhasil menciptakan sebuah penemuan baru. Namun terkadang pula, orang tersebut begitu frustasinya karena merasa tidak mendapatkan hal lain selain kepuasan hatinya dari sebuah penemuan terbarunya tersebut.
Kepuasan hati sendiri memang terasa penting, namun pastinya setiap orang memiliki rasa ingin di hargi oleh orang lain, dan tentunya medapatkan sebuah penghargaan yang minimalnya berupa uang yang dapat digunakan, walau untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Larry Page, salah satu pendiri Google, dalam sebuah wawancara dengan majalah Wired mengatakan bahwa inovasi kalau tidak disertai dengan komersialisasi bukanlah apa-apa. “Aspek komersial itu, menurut saya, sama pentingnya dengan penemuan itu sendiri. Ketika saya tumbuh dewasa, saya ingin menjadi seorang penemu. Lalu, saya menyadari banyak kisah penemuan. Tapi, banyak yang tidak memiliki dampak karena tidak pernah mengubah penemuan mereka menjadi bisnis,” kata Page.
Bersama dengan Sergei Brin, Larry Page menemukan sebuah algoritma yang digunakan oleh mesin pencari raksasa yang sampai sekarang kita kenal dengan sebutan 'Google', dari buku google success stories dan what would google do, saya baru mengetahui betapa frustasinya kedua orang ini saat pertama kali mengkomersialisasikan Google.
Pada awalnya mereka ingin menjual mesin pencari tersebut bagi para web developer, agar mesin pencari tersebut dapat disematkan ke dalam sebuah web. Namun tanggapan para developer website pada saat itu sangat dingin, dan dengan bantuan Eric E. Schmidt lah mereka mengkomersialkan Google dengan cara ekstrim, yaitu menggratiskan para pengguna untuk menggunakan mesin pencari tersebut.
Alhasil, banyak para pengusaha dan bagian pemasaran & Periklanan dalam sebuah perusahaan yang ingin memasang iklan pada mesin pencari ini. Mulai dari sanalah mulai uang bercucuran ke kantong perusahaan mesin pencari terbesar di dunia pada saat ini.
Jadi, jika anda memiliki sebuah penemuan pada saat ini, baik itu berupa penemuan terbaru, atau hanya karya anda seperti tulisan dan keahlian lain yang dapat menghibur orang. Jangan lupa untuk memikirkan bagaimana caranya agar penemuan tersebut dapat dikonversi menjadi sesuatu yang komersil. Cobalah mendekati beberapa kawan yang memiliki keahlian dalam bidang bisnis, bertanyalah padanya!.
Popular Posts
-
Jamika 1 - Jakarta minggir kali Melayang di benak ini Saat aku mengingat engkau masih indah masih selalu terasa di dalam hati Kehangatan ...
-
Intro : "lw ngapain sih ribut2 mulu, cape tau dengerin dia, lw pikir lw doang kali yang punya masalah" Sering kali kau datang memb...
-
Musyarakah, Mudharabah, Muzara’ah, Mukhabarah, dan Musaqah Definisi Al Musyarakah Pengertian Secara Bahasa Musyarakah secara bahasa diambil ...
-
Insan kamil berasal dari bahasa Arab, yaitu dari dua kata: Insan dan kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti yang s...
-
kita memang kadang lemah bukan berarti tak berdaya kita hanya bisa berusaha kita memang kadang resah bukan berarti hati tak tenang kita ha...
-
Nama : Heri Wardono Lahir : Jakarta, 12 Juni 1960 Pendidikan : Institut Seni Indonesia, Yogyakata (1980-1987), (tidak selesai) Karir : Menga...
-
Tidak panik, cuma bingung aja. Soalnya hardisk eksternal saya WD My Passport Ultra 500 Gb, tidak bisa dibuka di laptop yang ada di rumah (...
-
Teori Tingkah Laku Konsumen : Teori Nilai Guna (Utiliti) Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : Pendekat...
-
Biarkan aku jadi sesuatu yang berarti untukmu Tapi tidak sesaat, Biarkan aku jadi sesuatu yang berarti untukmu Tapi tidak sesaat, ...
-
USO (Universal Service Obligation) atau lebih dikenal sebagai Kewajiban Pelayanan Universal adalah bentuk kewajiban pemerintah untuk menjam...
0 comments: