Entah apa yang ditanam oleh penerus generasi bangsa Indonesia, sehingga negri ini seperti terlihat memiliki banyak pohon yang berbuah alat komunikasi. Sehingga, dengan mudah dapat kita temukan di mana-mana bertebaran toko sembapon (sembilan bahan handphone) yang selalu nampak rampai saat tanggal-tanggal muda tiba.
Asal muasal fenomena ini mungkin terjadi ketika angka gross domestic product (GDP) perkapita Negri kita, menyentuh angka $3000. Angka tersebut merupakan angka keramat bagi sebuah negara berkembang, seperti Korea Selatan, ketika Korsel mencapai GDP/kapita $3000, negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai oleh menggelembungnya kelas menengah di sebuah negara, banyak muncul orang-orang kaya baru, serta banyak orang yang memiliki pendapatan yang menganggur.
Pendapatan yang menganggur setelah dikurangi pemenuhan kebutuhan inilah yang membuat masyarakat kelas menengah ingin memenuhi kebutuhan lifestyle mereka. Barang-barang yang biasa dibeli antara lain: AC, gadget terbaru, nongkrong di cafe, wisata, otomotif dan sebagainya. Hal tersebut memang dapat memacu cepat laju perekonomian sebuah negara.
Para pemasar yang tanggap terhadap fenomena ini, tentunya langsung menyambut dengan memberikan produk atau layanan yang bersifat lifestyle. Sebagaimana sering kita temui di media sosial, banyak foto-foto yang diupload dan dibagikan tentang gaya hidup yang mereka jalani. Beberapa masyarakat senang mengupload foto saat mereka merasakan Experiential Marketing di restoran, cafe, maupun angkringan yang menawarkan suasana berbeda, selain menu makanan yang disajikan.
![]() |
formyfinalsixweeksinsp.wordpress.com |
Fenomena ini baik untuk memacu perkembangan ekonomi suatu bangsa, namun juga harus diperhatikan dalam sisi kehidupan sosial. Dimana banyak kita lihat melalui berita yang ditampilkan dari berbagai media menampakkan terjadinya pergeseran perilaku dan tingkah polah bangsa kita. Sehingga dirasakan perlu, adanya kesadaran moral bersama untuk saling mencontoh dan mengingatkan akan kesantunan bangsa Indonesia yang luhur. Bukan hanya sekedar menampilkan gaya hidup yang penuh dengan tingkah polah kesombongan, yang dapat menimbulkan rasa kesenjangan sosial antar sesama warga Indonesia.
Tulisan ini pada dasarnya saya buat untuk diri saya pribadi, untuk mengingatkan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan dan ditanamkan orang tua saya sejak kecil. Oleh karena itu, apabila ada yang tidak berkenan atau mengganjal dihati, setelah membaca tulisan ini. Dimohon dengan tulus dan iklas memberikan masukan yang baik melalui kolom komentar di bawah ini.
Bagus!!!
ReplyDeleteLanjutkan...