Ada Emang Wanita Lebah Atau Wanita Semut ?

By | 09:13 Leave a Comment
Ada Emang Wanita Lebah Atau Wanita Semut ?
Aneh gak tau kenapa akhir-akhir ini kepikiran semut sama lebah. Sampe ada pikiran mau cari wanita semut atau wanita lebah. Yang pasti gak mau wanita macan licik bermuka ganda berbulu kasuari bersayap cendrawasih.,haha ada emang?. Bis blog walking nemu-nemu sedikit ceritranya yang kya gini :

"Jadilah wanita yang seperti lebah, yang tak pernah mau hinggap di tempat yang kotor, dan tak pernah sembarangan menghisap bunga.
Lebah adalah makhluk yang berani mati demi menyelamatkan hidupnya.
Begitu pula kita, sebagai wanita muslimah, yang seharusnya mencontoh lebah.
maka dari itu, marilah kita mulai membenahi diri dengan sifat yang baik dan hati..."(Nyomot)

"Wanita seperti saya mungkin sama dengan wanita – wanita di belahan bumi manapun, yang masih mempunyai batas rasa mencintai, batas rasa benci maupun batas rasa yang lainnya. Terkadang wanita dengan mudah menyimpulkan jika ia mencintai seseorang dan tidak berselang lama ia menyimpulkan kembali bahwa ia membencinya. Yah.. terkadang memang cinta membuat wanita terlihat agak tidak mempunyai pendirian dalam hal ini, bahkan cenderung lebih mengikuti kata hati daripada realita yang ada."(Nyomot)

Ibarat Semut, Laba-Laba dan Lebah

Tiga binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an. An Naml [semut], Al 'Ankabuut [laba-laba], dan An Nahl [lebah].

Semut, menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti. Konon, binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun. Padahal usianya tidak lebih dari setahun. Ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha - dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya.

Lain lagi uraian Al-Qur'an tentang laba-laba. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yang aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabisi oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.

Akan halnya lebah, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [ An-Nahl;16:68]. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisen dalam penggunaan ruang. Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga. Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan lilin dan madu yg sangat manfaat bagi kita. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini. Ada yang berbudaya 'semut'. Sering menghimpun dan menumpuk harta, menumpuk ilmu yang tidak dimanfaatkan. Budaya 'semut' adalah budaya 'aji mumpung'. Pemborosan, foya-foya adalah implementasinya. Entah berapa banyak juga tipe 'laba-laba' yang ada di sekeliling kita. Yang hanya berpikir:
"Siapa yang dapat dijadikan mangsa" Nabi Shalalahu 'Alaihi Wasallam mengibaratkan seorang mukmin sebagai 'lebah'. Sesuatu yang tidak merusak dan tidak menyakitkan :
"Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya"

udah gitu aja dulu.." Karna ada langit di atas langit, maka ada rahasia pula dibalik rahasia ".
Newer Post Older Post Home

0 comments: