Pasar Perempuan

By | 22:59 Leave a Comment

Merebut pasar perempuan tidak mudah terutama untuk produk yang bersifat maskulin. Bagi perempuan penambahan varian pink dalam range produk maskulin tidak akan serta merta membuat mereka melirik apalagi langsung melakukan pembelian. Terdapat banyak hal yang harus dipelajari dari perempuan untuk mendapatkan perhatian mereka.

Bridget Brennan dalam ‘Why She Buys’ sekali lagi mengemukakan bahwa “…women dominate the selection and purchase of consumer categories such as food, health and beauty, and household goods. But their power is rising in nontraditional and classically ‘male’ category…the assumption that big ticket items are purchased primarily by men are simply out of date”. Maka bisa dikatakan jangan mengabaikan perempuan sekalipun produk anda sangat fokus pada pria.

Pembahasan terkait dengan produk perempuan diwakili oleh Fashionesedaily salah satu community media online yang saat ini cukup dikenal terutama oleh para perempuan urban. Fashionesedaily memberikan gambaran bagaimana preferensi perempuan terutama terkait dengan produk-produk fashion. Sebagai salah satu media online yang cukup diperhitungkan, kita akan mengetahui bagaimana trend pasar perempuan dan apa saja anxiety dan desire perempuan dari perpektif media, serta bagaimana mereka melihat trend perempuan sebagai pengambil keputusan.

Untuk produk automotive, oleh Brennan dikatakan bahwa 52% pembelian  baru dilakukan oleh perempuan.  Sementara untuk semua kategori mobil (bekas maupun baru) diketahui 80% diantaranya dipengaruhi oleh perempuan. Meskipun dalam riset yang dilakukan MarkPlus kecenderungan tetap mengarah pada pria namun terdapat beberapa hak veto yang berada di tangan perempuan. Pengaruh perempuan untuk keputusan pembelian sangat lah tinggi terutama yang berurusan dengan merek, kualitas dan harga.

Terakhir untuk produk investasi yang diwakili oleh Bursa Efek Indonesia, ternyata menurut Brennan 90% perempuan berpartisipasi dalam keputusan pembeliannya yang berdampak pada perencanaan keuangan keluarga. Sementara dari Hasil riset MarkPlus Insight temuannya yang ada cukup sejalan dimana meskipun pria masih memegang keputusan untuk investasi namun pengaruh perempuan terasa cukup besar.

Ketiga panelis dalam industri yang berbeda ini secara jelas melakukan pengamatan terhadap anxiety and desire dari perempuan dan menggunakannya sebagai bagian dari program pemberdayaan mereka. Oleh ketiganya perempuan tidak dijadikan sebagai objek konsumen semata namun diedukasi sehingga perempuan mengenal mereka dengan lebih baik bahkan diberdayakan sehingga keduanya memperoleh manfaat yang setara.

Bagi perempuan, keterlibatan mereka untuk pembelian semua produk dan layanan merupakan suatu keharusan. Apakah produk tersebut adalah produk feminin atau maskulin tidak menjadi masalah karena mereka tetap akan memutuskannya atau setidaknya mempengaruhi keputusan pembeliannya.

Supaya bisa memahami perempuan maka pahami tiga  hal yang penting bagi perempuan yaitu pertama, keeper buyer power play dengan melakukan empowerment terhadap perempuan. Kedua, berikan perempuan exclusive access. Ketiga lakukan track end alert service dengan melakukan update informasi mengenai produk dan service, sehingga perempuan akan mengikuti trend yang diciptakan.

Jika ketiganya dijalankan bukan tidak mungkin kita akan memenangkan market share melalui perempuan.

Oleh Putu Ikawaisa di publish pada the-marketeers.com 22 Desember 2010
Newer Post Older Post Home

0 comments: