Consumer 3000: Kelas Menengah Yang Pating Bleber

By | 03:54 Leave a Comment

Akang Yuswohady sudah merilis bukunya dengan judul "Consumer 3000, Revolusi Konsumen Kelas Menengah Indonesia" Isinya Merupakan kegalauan seorang konsultan bisnis yang melihat perubahan radikal terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia.

Pemikiran tersebut muncul karena beliau kebanyakan nongkrong di warung kopi yang namanya starbucks yang kian hari kian ramai di kunjungi orang-orang dari negri tercinta yang katanya banyak orang susahnya ini.

Artikel tulisan pakar ekonomi Cyrillus Hartinowo di The Jakarta Post pada oktober 2010 mengenai tembusnya indeks per kapita Indonesia ke posisi $3000 menguatkan kegalauannya yang membuatnya berfikir bahwa nantinya akan ada gelombng tsunami baru dari kelompok kelas menengah di Indonesia, yang akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi di negri ini.

Mengapa? karena pengalaman yang dialami oleh negara-negara lain, begitu angka indeks per kapita menyentuh angka $3000 negara tersebut lantas mengalami pertumbuhan ekonomi bak orang diare, beberpa negara berkembang yang belum lama mengalaminya antara lain: Korea Selatan, Cina, dan Brazil.

Ciri khusus negara yang telah melewati indeks per kapita lebih dari $3000 adalah tumbuhnya kelas menengah atau orang-orang kaya baru yang cirinya memiliki uang menganggur (discretionary income), pendapatan yang menganggur inilah yang membuat lajuu perekonomian kian cepat, karena uang mereka yang menganggur biasanya mereka pergunakan untuk membelanjakan produk konsumtif, yang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Produk-produk yang terkait dengan gaya hidup mulai dilirik oleh orang kaya baru ini, gadget terbaru, AC, televisi mutakhir, lemari es canggih, asuransi, produk perbankan kartu kredit, perjalanan wisata, hingga tempat-tempat nongkrong modern yang dahulu hanya dihuni oleh orang-orang kelas atas.

Seperti yang kita ketahui, jika mengacu kepada diagram motivasi manisia Abraham maslow, setelah kebutuhan primer terpenuhi, maka manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi seperti self-esteem, status sosial, kebutuhan bersosialisasi, aktualisasi, dan sebagainya.

Dengan membludaknya kelas menengah Indonesia ini, maka orang-orang ini akan memburu produk yang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan primer saja, kebutuhan lain seperti gaya hidup akan mereka cari, terutama yang bisa menaikkan kepercayaan diri mereka dan membuat mereka merasa bangga membeli produk tersebut.

Artinya begini, memang indeks pemerataan belum sempurna di Indonesia, bagi anda seorang wirausaha tetap masih menyasar segmen kelas menengah ke bawah yang masih membeli produk-produk yang hanya memenuhi kebutuhan primer saja.

Atau anda dapat menciptakan sebuah produk untuk kelas menengah yang sedang pating bleber di Indonesia ini, yang dengan rela membayar lebih mahal untuk sebuah produk bernilai yang dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka.

Contohnya begini, Anda dapat membangun usaha sebuah warung nasi warteg saja, untuk orang-orang yang memang hanya membutuhkan makanan ketika mereka lapar, atau anda dapat membuat sebuah warung nasi/warteg dengan konsep modern, bagi mereka yang datang tak sekedar hanya memnuhi kebutuhan primernya saja, melainkan sebagai tempat kongkow dan berkumpul, serta tempat berkerja bagi kelas menengah yang berkerja hanya di depan kotak ajaib(laptop).

Tentunya anda dapat membandingkan margin keuntungan yang diperoleh dengan memilih salah satu ide di antara dua ide di atas. Selanjutnya ide andalah yang bermain bagaimana agar usaha tersebut dapat berkembang kedepannya.
Newer Post Older Post Home

0 comments: